Kamis, 10 Maret 2011

Herbal Sarang Semut ( Original Papua)




Myrmecodia Pendans adalah nama latin untuk SARANG SEMUT. Spesies Myrmecodia ada 71 spesies namun yang
berkhasiat adalah jenis Myrmecodia Pendans dengan ukuran rata-rata berdiameter 25 cm dan tinggi 45cm. Sarang semut tumbuh pada pohon inang setinggi 8 meter berada 1100-2500 dari permukaan laut di pegunungan Jaya Wijaya, dan sudah dikenal oleh masyarakat local Asia Tenggara. Semut yang bersarang didalamnya pun bentuknya unik, berkepala merah berbadan hitam. Karena keunikannya inilah yang menarik perhatian Bapak Hendro Saputro sehingga beliau memberinya nama yang kemudian popular di Indonesia dengan sebutan SARANG SEMUT.

Keunikan SARANG SEMUT ( Myrmecodia Pendans) terletak pada interaksi semut yang bersarang pada umbi yang terdapat lorong-lorong didalamnya. Kestabilan suhu didalamnya membuat koloni semut betah berlama-lama bersarang didalam tanaman ini. Dalam jangka waktu yang lama terjadilah reaksi kimia secara alami antara senyawa yang dikeluarkan semut dengan zat yang terkandung didalam buah SARANG SEMUT, dimana akarnya sendiri sama sekali tidak berfungsi sebagai penyerap unsur hara, hanya sebagai pengikat terhadap pohon inangnya saja. Benalu berbentuk bonggol inilah yang dimanfaatkan Bapak Hendro untuk diolah menjadi obat. Tidak ditemukan efek samping yang negatif dari SARANG SEMUT tetapi justru dapat memperbaiki metabolisme tubuh, melancarkan peredaran darah sehingga stamina meningkat.

PROSES PENGOLAHAN

Kandungan flavonoid sangat rentan terhadap panas maka proses pengolahan harus hati-hati jangan terlalu panas, suhu pengeringan pada oven pengering juga harus diatur pada suhu yang tepat. Setelah proses pengeringan masih dilanjutkan dengan tindakan radiasi dengan sinar Gamma yang bertujuan untuk mematikan sisa kuman/ bakteri yang ada sehingga benar-benar steril.

Oleh karena itu sangat tidak dianjurkan mengkonsumsi SARANG SEMUT yang hanya diproses dengan pengeringan melalui panas matahari karena suhunya tidak stabil sehingga kadar jamur, dan
bakterinya yang tumbuh akan sangat tinggi terlebih jika kulit
terluar dari Myrmecodia Pendans tersebut yang berduri tidak dikupas namun langsung diiris dan dijemur. Kulit Sarang semut telah diteliti oleh Bapak Ahkam mengandung Zat-zat berbahaya yang terbentuk dari reaksi udara dan alam sehingga tidak boleh dikonsumsi karena akan menimbulkan efek negatif bahkan bisa mengakibatkan keracunan. Sarang semut dalam bentuk lempengan juga mempunyai kelemahan untuk dikonsumsi, karena kadar zat aktif dari air liur semut yang menempel disetiap lempengan tidak merata sehingga dengan
mengkonsumsi lempengan tidak mewakili dosis yang tepat.

Bentuk lain dari sarang semut yang lebih efisien untuk dikonsumsi adalah yang sudah dikemas dalam bentuk kapsul, dengan melalui uji radikal bebas 1, 1-difenil 2-pikrilhidrazil ( DPPH) dengan konsentrasi penghambatan ( IC50) antara 28-49 ppm.
Bila ekstrak dimurnikan aktivitas antioksidan masing-masing senyawa isolatnya menjadi rendah. Namun proses pengolahan-nya pun harus menggunakan tekhnologi ekstrasi yang telah
memenuhi syarat CPOTB ( Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) dan proses ekstrak dengan menggunakan bahan dasar air. Banyak Masyarakat awam yang kurang memahami atau mengetahui apa itu proses ekstraksi namun itu merupakan
hal mutlak yang wajib dilakukan jika ingin mendapatkan sari dari Sarang Semut tersebut, bukan dengan memasukkan serbuk mentah kedalam kapsul karena serbuk tidak akan larut dalam proses pencernaan melainkan akan mengendap dan mengganggu kerja organ penting seperti ginjal.



Sarang Semut Sudah Diakui Berkhasiat!
Sejak diperkenalkan 6 tahun yang lalu sebagai tanaman obat, pengguna Sarang Semut kini semakin bertambah, tidak terbatas di Indonesia, tetapi juga digunakan di beberapa negara lain, seperti Singapura, Malaysia, Jerman, Belanda, Inggris, dan Amerika Serikat.

"Tak heran, setahun terakhir ini Sarang Semut semakin dipercaya dan banyak orang menyandarkan harapan kesembuhan padanya. Kenyataan ini sebenarnya cukup beralasan, apalagi banyak peneliti membuktikannya melalui berbagai kajian ilmiah." — Harian Kompas.



Dr. M. Ahkam Subroto, Ahli Peneliti Utama LIPI mengungkapkan bahwa senyawa aktif yang terkandung dalam Sarang Semut itu adalah flavonoid, tanin, dan polifenol yang berfungsi sebagai antioksidan dalam tubuh.
KHASIAT SARANG SEMUT

Secara Tradisional digunakan untuk membantu mengobati:
1. Berbagai jenis Kanker dan Tumor seperti kanker otak, hidung, payudara, lever, paru-paru, usus, rahim, kulit.
2. Leukemia, prostate.
3. Gangguan Jantung.
4. Stroke ringan atau berat
5. Menghilangkan benjolan-benjolan payudara.
6. TBC/ Paru-paru
7. Gangguan ginjal dan prostate
8. Alergi hidung, bersin-bersin dipagi hari dan mimisan.
9. Sakit Maag dan mual-mual.
10. Ambeien ( Wasir) baru maupun lama.
11. Migren ( sakit kepala sebelah) .
12. Reumatik.
13. Melancarkan dan meningkatkan Air Susu Ibu ( ASI) .
14. Melancarkan peredaran darah, pegal linu dan nyeri otot.
15. Memperbaiki dan meningkatkan stamina tubuh.
16. Meningkatkan Vitalitas.

PETUNJUK PEMAKAIAN KEMASAN BUBUK

Tuangkan satu sendok makan penuh bubuk Sarang Semut ke dalam gelas, berisi air 250 ml ( 1 gelas) , lalu diseduh dengan air mendidih. Dibiarkan dingin atau hangat kemudian disaring dan diminum ( ampas dibuang) .

- Untuk pengobatan: minumlah secara teratur 2-3 gelas sehari.
- Untuk pencegahan dan meningkatkan stamina: Minumlah secara teratur 1-2 kali sehari.
- Dosis untuk anak-anak dibawah 10 tahun, setengah dari takaran dewasa.
- Setiap takaran hanya untuk satu kali pemakaian.
Sebaiknya tidak menggunakan panic alumunium.

PETUNJUK PEMAKAIAN KEMASAN KAPSUL

- Untuk pengobatan penyakit berat: 3 kali, 1-2 kapsul perhari.
- Untuk pengobatan penyakit ringan: 2 kali, 1-2 kapsul perhari.
- Untuk pencegahan dan meningkatkan stamina: 1 kali sehari 1 kapsul.
- Dosis untuk anak-anak dibawah 10 tahun, setengah takaran orang dewasa.



Harga Rp.200.000 ( belum termasuk ongkir )


Cek keaslian silahkan klik : PT PRIMA SOLUSI MEDIKA




0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates